Home » » Masjid Agung Caringin

Masjid Agung Caringin

Written By Turis Banten on Senin, 15 September 2014 | 20.23



Provinsi Banten yang masyarakatnya sangat pekat terhadap kereligian memiliki banyak sekali masjid yang dikenal sebagai rumah ibadah bagi umat muslim. Kali ini Turis Banten mengunjungi Masjid Agung Caringin.

Masjid ini terletak di sisi kanan Jalan Raya Labuan Carita tepatnya di kampung Caringin Desa Caringin, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang. Jarak tempuh dari Ibu Kota Provinsi Banten, Serang, sekitar 66 km atau 43 km dari Kota Pandeglang.

Dikutip dari website resmi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Banten, masjid Caringin didirikan pada tahun 1883 sewaktu Daendels membuat jalan Anyer-Panarukan. Beberapa orang Muslim yang dipaksa menjadi pekerja rodi membelot dan lari ke selatan dipimpin oleh Abdurakhman yang merupakan keturunan Syarif Hidayatullah.

Kemudian mereka bermukim di Caringin kemudian mendirikan masjid. Pada tahun 1883 desa Caringin ditinggalkan oleh penduduknya karena terjadi gempa bumi akibat gunung Krakatau meletus.

Keadaannya menjadi hancur dan gersang setelah 10 tahun di tinggalkan akhirnya mereka kembali ke Caringin tahun 1893. Sekembalinya mereka ke Caringin tak lama kemudian datang seorang ulama yang bernama Syekh Asnawi bersama dengan penduduk secara gotong royong membangun masjid.

Masjid ini diberi nama masjid Caringin sampai sekarang. Syekh Asnawi adalah putra KH. Mas Abdurahman (penghulu Caringin) dan ibunya Ratu Syafiah (keturunan Sultan Banten) yang lahir pada tahun 1852. Masjid menjadi pusat syiar Islam dan menjadi basis perjuangan rakyat Banten.

Pada tahun 1886 beliau ditangkap Belanda dan dipenjara di Tanah Abang selama 1 tahun kemudian diasingkan ke Cianjur selama empat tahun. Selain mendirikan masjid Syekh Asnawi juga membangun sekolah Islam dan madrasah Masyaariqul Anwar tahun 1932. Pada tahun 1937 beliau wafat dan dimakamkan sebelah barat masjid lebih kurang lebih 350 meter.

Kini, menginjak tahun 2015, Masjid Agung caringin masih berdiri tegak setelah melewati renovasi sebanyak tiga kali. Baik masyarakat sekitar maupun pengunjung bisa menggunakannya untuk menjalankan ibadah sekaligus berziarah ke makam Syekh Asnawi.

Penulis: Odie
Share this post :