Proses penghitungan suara pada Pemilu Legislatif (Pileg) tersebut, kiranya mendapat penjagaan ketat dari pihak kepolisian. Bahkan, setiap kenderaan yang masuk ke lokasi, diperiksa terlebih dahulu.
Ketatnya penjagaan, tak urung sempat menuai protes dari Calon Anggota Legislatif (Caleg) nomor 5 dari Partai Keadilan dan Persatiuan Indonesia (PKPI), Hanafiah.
Protes bahkan berubah menjadi cek-cok mulut, apalagi setelah polisi melarang Caleg tersebut memasuki rapat rekapitulasi penghitungan suara.
"Saya tidak terima, kok saya sebagai Caleg justru dilarang hadir dalam rapat rekapitulasi. Pengamanan ini lebay (terlalu berlebihan)," ujar Hanafiah dalam protesnya. **Baca juga: Parpol Dihimbau Serahkan Laporan Akhir Dana Kampanye.
Beruntung, sebelum cek-cok berkembang, sejumlah pejabat Polda Banten berpangkat Kombes Pol segera bisa melerai cek-cok, hingga suasana kembali tenang.(rani)
Proses penghitungan suara pada Pemilu Legislatif (Pileg) tersebut, kiranya mendapat penjagaan ketat dari pihak kepolisian. Bahkan, setiap kenderaan yang masuk ke lokasi, diperiksa terlebih dahulu.
Ketatnya penjagaan, tak urung sempat menuai protes dari Calon Anggota Legislatif (Caleg) nomor 5 dari Partai Keadilan dan Persatiuan Indonesia (PKPI), Hanafiah.
Protes bahkan berubah menjadi cek-cok mulut, apalagi setelah polisi melarang Caleg tersebut memasuki rapat rekapitulasi penghitungan suara.
"Saya tidak terima, kok saya sebagai Caleg justru dilarang hadir dalam rapat rekapitulasi. Pengamanan ini lebay (terlalu berlebihan)," ujar Hanafiah dalam protesnya. **Baca juga: Parpol Dihimbau Serahkan Laporan Akhir Dana Kampanye.
Beruntung, sebelum cek-cok berkembang, sejumlah pejabat Polda Banten berpangkat Kombes Pol segera bisa melerai cek-cok, hingga suasana kembali tenang.(rani)
Ketatnya penjagaan, tak urung sempat menuai protes dari Calon Anggota Legislatif (Caleg) nomor 5 dari Partai Keadilan dan Persatiuan Indonesia (PKPI), Hanafiah.
Protes bahkan berubah menjadi cek-cok mulut, apalagi setelah polisi melarang Caleg tersebut memasuki rapat rekapitulasi penghitungan suara.
"Saya tidak terima, kok saya sebagai Caleg justru dilarang hadir dalam rapat rekapitulasi. Pengamanan ini lebay (terlalu berlebihan)," ujar Hanafiah dalam protesnya. **Baca juga: Parpol Dihimbau Serahkan Laporan Akhir Dana Kampanye.
Beruntung, sebelum cek-cok berkembang, sejumlah pejabat Polda Banten berpangkat Kombes Pol segera bisa melerai cek-cok, hingga suasana kembali tenang.(rani)
Protes bahkan berubah menjadi cek-cok mulut, apalagi setelah polisi melarang Caleg tersebut memasuki rapat rekapitulasi penghitungan suara.
"Saya tidak terima, kok saya sebagai Caleg justru dilarang hadir dalam rapat rekapitulasi. Pengamanan ini lebay (terlalu berlebihan)," ujar Hanafiah dalam protesnya. **Baca juga: Parpol Dihimbau Serahkan Laporan Akhir Dana Kampanye.
Beruntung, sebelum cek-cok berkembang, sejumlah pejabat Polda Banten berpangkat Kombes Pol segera bisa melerai cek-cok, hingga suasana kembali tenang.(rani)
"Saya tidak terima, kok saya sebagai Caleg justru dilarang hadir dalam rapat rekapitulasi. Pengamanan ini lebay (terlalu berlebihan)," ujar Hanafiah dalam protesnya. **Baca juga: Parpol Dihimbau Serahkan Laporan Akhir Dana Kampanye.
Beruntung, sebelum cek-cok berkembang, sejumlah pejabat Polda Banten berpangkat Kombes Pol segera bisa melerai cek-cok, hingga suasana kembali tenang.(rani)
Beruntung, sebelum cek-cok berkembang, sejumlah pejabat Polda Banten berpangkat Kombes Pol segera bisa melerai cek-cok, hingga suasana kembali tenang.(rani)
Caleg PKPI (baju putih) saat memprotes pengamanan yang dilakukan polisi dalam rapat rekapitulasi penghitungan suara KPU Banten.(rani)
Kabar6-Rekapitulasi penghitungan suara anggota DPR, DPD, dan DPRD Tingkat Provinsi digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banten di Pendopo Lama Gubernuran Banten, Jalan Brigjen Syamun, Nomor 1, Kota Serang, Kamis (24/4/2014).