Terletak sekitar 100 m dari depan Rumah Dinas Walikota Cilegon atau dari arah selatan Masjid Agung Nurul Ikhlas Kota Cilegon, terdapat satu bangunan yang memiliki nilai sejarah dan menjadi salah satu peninggalan pada zaman penjajahan dulu, yang masih berfungsi hingga saat ini yaitu Stasiun Kereta Api Cilegon
Stasiun Kereta Api Cilegon pertama kali beroprasi pada tanggal 13 Maret 1887. Stasiun ini memiliki ciri khas dari desain bangunanya yaitu khas kolonial belanda. Suasana di dalam stasiun, di sisi kiri akan langsung berhadapan dengan loket penjaga karcis kereta api, dengan arsitektur khas kolonial Belanda.
Stasiun kereta api Cilegon, terdiri dari dua ruangan besar, ruangan pertama adalah ruang loket dan administrasi, sedangkan ruang kedua adalah tempat kontrol perjalanan kereta api serta ruang kepala stasiun.
Hingga saat ini, stasiun kereta api Cilegon masih dipergunakan sebagai tempat hilir mudiknya masyarakat Kota Cilegon dan sekitarnya. Tidak sedikit juga stasiun ini dijadikan alat transaksi jual beli barang dari berbagai daerah di Banten dan sekitarnya.
Stasiun Kereta Api Cilegon melayani beberapa jurusan, seperti : Merak, Tanah Abang, Rangkas Bitung, Parung Panjang, Jakarta, dsb.
