Banyak hal yang unik dalam bulan suci ramadhan, salah satunya adalah tradisi Kunutan, yang biasa dilaksanakan ketika puasa sudah memasuki 15 hari atah setengah dari bulan ramadhan. Di masyarakat kita yaitu dengan membuat ketupat dengan lauk opor ayam. Di wilayah Banten khususnya, kebiasaan ini terjadi di banyak daerah dan sudah turun-temurun. Kalau tidak ngunut, kayaknya ada yang kurang afdhol. Biasanya kalau di Jakarta atau Jawa Barat, juga Jawa Tengah dan Jawa Timur, ketupat itu dibuat beberapa hari menjelang lebaran.
Banyak pelajaran yang bisa kita petik dari kebiasaan ngunut ini. Pertama, ini bentuk syukur kita pada Allah SWT atas kasih sayang nya mempertemukan kita dengan Ramadhan. Lalu, ketupat opor ayam itu kita sedekahkan pada orang lain, tetangga atau santri.
Ustad Ahyani asal Tegal Cabe ini mengatakan “ngunut ini untuk menandai peralihan dari tanggal 15 ke 16 Ramadhan, yang menunjukkan kita telah menjalankan separuh kewajiban ibadah puasa”
“Menurut Mazhab Syafi’i, mulai 16 Ramadhan kita disunnahkan membaca doa qunut ketika witiran. Karenanya, ngunut ini niatnya sebagai peringatan perpindahan dari witir yang tidak pakai qunut ke witir yang pakai qunut” tambahnya.
Dengan demikian, kunutan itu kebiasaan saja. Kalau kita tidak mengikutinya, tidak apa-apa dan tidak dosa. Selain itu, ngunut juga bukan persyaratan puasa biar sah. Ini hanya kebiasaan yang kalau tidak dilakukan serasa ada yang kurang.