Ketan bintul adalah salah satu makanan
yang tidak bisa lepas dari masyarakat Cilegon saat bulan Ramadhan, ketan bintul
adalah makanan para raja zaman kerajaan Banten dahulu.
Buat warga Cilegon, makanan ini selalu
jadi menu favorit saat berbuka puasa. Namanya ketan bintul, yaitu olahan ketan
yang legit lembut dan diberi taburan serundeng di atasnya. Menurut samariyah,
seorang wanita yang ahli membuat masakan khas Banten ini, mengatakan “ketan
bintul itu menu kesukaan para Sultan Banten untuk berbuka puasa dulunya. Ketan
bintul juga merupakan makanan yang kesohor di kalangan warga Cilegon, Banten
dan sekitarnya” Katanya.
Nasi ketannya diolah dengan cara
dikukus, kemudian dimasukkan ke dalam wadah. Saat akan disajikan, ketan
dipotong persegi. Rasa ketannya legit gurih. Tak cuma nasi ketan polos, namun
ketan bintul dilengkapi juga dengan serundeng atau kelapa parut yang disangrai
bersama bumbu-bumbu.
Menurut Sejarah, Kentan bintul sudah
populer di Banten sejak abad ke-15. Sultan Maulana Hasanuddin pun menyukai makanan
ini dan sering menjadi hidangan saat berbuka puasa. Hingga kini, ketan bintul
jadi salah satu menu berbuka puasa yang banyak dijual di Cilegon, dan harganya
berkisar Rp. 2.000/potong
Wanita berusia 45 tahun ini menjelaskan
cara pembuatan Ketan Bintul “Ketan
bintul dibuat dengan cara mengukus beras ketan bersama santan kental dan
sedikit garam. Setelah matang, ketan kemudian dipindahkan ke dalam loyang atau
wadah dan dipadatkan. Untuk membuat serundeng, kelapa parut disangrai bersama
parutan lengkuas irisan bawang merah, bawang putih, dan gula merah, serta daun
salam” Katanya.